MINA, Arab Saudi: Sedikitnya 310 orang tewas dan ratusan lainnya luka-luka dalam terinjak-injak di pinggiran Mekkah pada Kamis, tragedi paling mematikan yang menimpa ibadah haji tahunan dalam hampir satu dekade.
Ini adalah bencana besar kedua selama musim haji tahun ini, yang menimbulkan pertanyaan tentang kecukupan tindakan yang diambil oleh otoritas Saudi untuk menjamin keselamatan sekitar 2 juta umat Islam yang ikut serta dalam ibadah haji. Runtuhnya derek di Mekah hampir dua minggu sebelumnya menyebabkan lebih dari 100 orang tewas.
Tabrakan hari Kamis terjadi di Mina, sebuah lembah besar sekitar lima kilometer (tiga mil) dari kota suci Mekah yang menjadi tempat ibadah haji dalam beberapa tahun terakhir.
Mina adalah tempat peziarah melakukan rajam setan secara simbolis dengan melemparkan kerikil ke tiga tiang batu. Ini juga menampung lebih dari 160.000 tenda tempat peziarah bermalam selama ziarah.
Menurut Direktorat Pertahanan Sipil Saudi, kericuhan terjadi di tengah kerumunan jamaah di persimpangan jalan 204 dan 223 saat jamaah menuju ke sebuah bangunan besar yang menghadap ke tiang.
Struktur bertingkat yang dikenal sebagai Jembatan Jamarat ini dirancang untuk mengurangi tekanan massa dan mencegah peziarah terinjak-injak.
Direktorat Pertahanan Sipil, yang memberikan jumlah korban tewas, mengatakan sedikitnya 631 jamaah lainnya terluka dalam desak-desakan di Jalan 204 di Mina.
Sirene ambulans berbunyi saat tim penyelamat membawa korban luka ke rumah sakit terdekat.
Lebih dari 220 kendaraan penyelamat dan sekitar 4.000 anggota layanan darurat dikerahkan tak lama setelah kejadian terinjak-injak untuk mencoba mengurangi kemacetan dan menyediakan rute keluar alternatif, menurut direktorat tersebut.
Video amatir yang dibagikan di media sosial menunjukkan pemandangan yang mengerikan, dengan sejumlah mayat – pria yang mengenakan pakaian terry sederhana yang dikenakan saat haji – tergeletak di antara kursi roda rusak dan botol air di sepanjang jalan yang terik matahari.
Para penyintas mengamati kejadian tersebut dari atas lapangan dekat tenda-tenda putih ketika petugas penyelamat dengan rompi oranye dan kuning menyisir area tersebut.
Foto-foto yang dirilis oleh direktorat tersebut di akun Twitter resminya menunjukkan petugas penyelamat membantu korban luka dengan tandu dan memasukkan mereka ke dalam ambulans di dekat beberapa tenda.
Sekitar 2 juta orang mengikuti ibadah haji tahun ini, yang merupakan kewajiban setiap Muslim yang berbadan sehat. Ziarah dimulai dengan sungguh-sungguh pada hari Selasa.
Pihak berwenang Saudi mengambil tindakan pencegahan ekstensif untuk menjamin keselamatan haji dan keselamatan jamaah.
Sekitar 100.000 pasukan keamanan telah dikerahkan tahun ini untuk mengawasi pengelolaan jamaah dan memastikan keselamatan jamaah selama lima hari ibadah haji.
Di Mina, pihak berwenang secara khusus telah menerapkan langkah-langkah selama bertahun-tahun untuk mengurangi tekanan yang disebabkan oleh banyaknya jamaah yang berkumpul di lokasi ritual rajam.
Pejabat menggunakan kamera pengintai dan peralatan lainnya untuk membatasi jumlah orang yang berkumpul di lokasi, dan Jembatan Jamarat memiliki beberapa pintu keluar untuk memperlancar arus orang.
Namun tragedi tidak jarang terjadi.
Terinjak-injaknya tahun ini adalah bencana haji paling mematikan sejak tahun 2006, ketika lebih dari 360 jamaah tewas dalam terinjak-injak di dekat lokasi kejadian pada hari Kamis. Peristiwa terinjak-injak lainnya di Mina pada tahun 2004 menyebabkan 244 jamaah tewas dan ratusan lainnya luka-luka.
Kerusuhan pada hari Kamis terjadi kurang dari dua minggu setelah derek konstruksi raksasa jatuh ke Masjidil Haram di Mekah, pusat ibadah haji.
Kecelakaan yang terjadi pada 11 September itu menewaskan sedikitnya 111 orang dan melukai lebih dari 390 orang.
Pihak berwenang menyalahkan runtuhnya derek tersebut karena angin kencang saat terjadi badai yang sangat dahsyat, dan menyalahkan raksasa konstruksi Saudi Binladin Group, yang mengawasi pembangunan masjid tersebut, karena gagal mengikuti prosedur pengoperasian.