Unit elit anti-terorisme Indonesia melakukan aktivitas selama 24 jam untuk membasmi tersangka militan Islam, menewaskan tujuh orang dan menangkap enam orang lainnya dalam tiga operasi terpisah yang mungkin terkait dengan rencana gagal untuk menyerang kedutaan Myanmar dengan mengebom kedutaan besar.

Dalam penggerebekan terakhir, polisi menembak mati tiga tersangka militan pada Kamis pagi setelah terjadi bentrokan sepanjang malam di sebuah rumah di kota Kebumen, Jawa Tengah. Empat orang lainnya ditangkap, kata juru bicara kepolisian nasional Brigjen. Jenderal Boy Rafli Amar.

Dia mengatakan ketiga tersangka yang tewas menolak menyerah dan melakukan perlawanan dengan menembakkan senjata dan melemparkan bom rakitan ke arah aparat keamanan.

Pertikaian serupa terjadi beberapa jam sebelumnya di kota Cigondewah, Jawa Barat, di mana tiga tersangka teroris ditembak mati setelah ditahan berjam-jam di sebuah rumah, kata Kapolri Jenderal. kata Timur Pradopo. Mereka juga terlibat baku tembak dan melemparkan bom, namun tidak ada petugas yang terluka dalam kedua insiden tersebut.

Satu tersangka lainnya ditangkap dalam penggerebekan ini, katanya. Namun, Kapolri Timur Pradopo sebelumnya mengatakan ada dua orang yang ditangkap di sana.

Polisi juga menyita tiga pistol dan empat bom pipa di rumah sekitar 120 kilometer (80 mil) tenggara ibu kota, Jakarta, tempat para pria tersebut tinggal selama empat bulan terakhir, kata Pradopo. Rupanya mereka terlibat dalam beberapa perampokan.

“Kami mencoba segalanya untuk mencegah kematian,” kata Pradopo kepada wartawan di lokasi kejadian. “Tetapi selama tiga setengah jam perundingan, mereka melawan dengan tembakan dan ledakan.”

Polisi diberitahu tentang keberadaan mereka setelah menginterogasi tersangka pembuat senjata yang ditangkap di kota Cipacing, Jawa Barat, pada hari Selasa. Informasi intelijen yang dikumpulkan dari penangkapan berikutnya memungkinkan polisi untuk bergerak cepat dan menyerbu tempat persembunyian di tiga wilayah terpisah, kata Amar.

Dalam operasi ketiga, polisi di kota Batang, Jawa Tengah, menembak mati seorang tersangka militan lainnya dan menangkap seorang lainnya pada hari Rabu karena dugaan keterlibatan mereka dalam perampokan toko perhiasan pada bulan Maret di Jakarta, kata Amar melalui pesan teks. Sebuah pistol semi-otomatis dan amunisi juga disita.

Mereka diduga menjadi bagian dari kelompok besar yang terlibat dalam perampokan untuk mendanai kegiatan teroris, yang sebagian besar menyasar polisi.

Penyelidik sedang mencoba untuk menentukan apakah salah satu dari ketiga kelompok tersebut terkait dengan dugaan rencana pengeboman kedutaan Myanmar di Jakarta sebagai pembalasan terhadap negara tersebut atas serangan baru-baru ini terhadap umat Islam. Pekan lalu, dua tersangka ditangkap di ibu kota dengan lima bom rakitan di ranselnya. Bahan peledak lainnya kemudian ditemukan dari sebuah rumah yang mereka sewa di kota tersebut.

Kekerasan sektarian di Myanmar yang mayoritas penduduknya beragama Buddha telah menewaskan banyak orang, dan memaksa puluhan ribu umat Islam meninggalkan rumah mereka. Muslim garis keras yang marah melakukan protes di luar kedutaan minggu lalu, menyerukan jihad untuk melawan penganiayaan.

Indonesia, negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia, telah memerangi teroris sejak pemboman di pulau wisata Bali pada tahun 2002 yang menewaskan 202 orang, sebagian besar adalah wisatawan asing.

Serangan-serangan teroris yang menyasar orang asing dalam beberapa tahun terakhir telah digantikan oleh serangan-serangan yang lebih kecil dan tidak terlalu mematikan yang menyasar pemerintah, terutama polisi dan pasukan anti-terorisme.

Keluaran SGP Hari Ini