BEIRUT: Kelompok ISIS merilis sebuah video pada hari Kamis yang menunjukkan seorang jurnalis Inggris yang dikatakan sebagai tawanan ekstremis.

Dalam video berdurasi tiga menit yang diambil dengan tiga kamera, John Cantlie, seorang jurnalis foto, mengatakan bahwa dia pernah bekerja untuk publikasi seperti The Sunday Times, The Sun dan The Sunday Telegraph dan datang ke Suriah pada bulan November 2012 di mana dia kemudian ditangkap oleh kelompok Islamis. Kelompok negara bagian.

Kelompok tersebut, yang kini menguasai sekitar sepertiga wilayah Suriah dan Irak, memenggal dua jurnalis Amerika dan seorang pekerja bantuan asal Inggris, dan mengancam akan membunuh sandera Inggris lainnya.

Pemerintah Inggris menolak mengomentari video tersebut.

Di Kopenhagen, Menteri Luar Negeri Inggris Philip Hammond mengatakan kelompok ISIS “bukan hanya ancaman terhadap stabilitas kawasan Timur Tengah, namun juga bagi kita semua di negara asal kita.”

Ditanya tentang video tersebut, dia mengatakan kepada wartawan bahwa dia telah mendengarnya tetapi belum melihatnya.

“Jelas kami akan hati-hati melihat materi apa pun yang dirilis di internet,” katanya, menolak berkomentar lebih lanjut.

Klip berdurasi lebih dari tiga menit yang dirilis Kamis oleh cabang media kelompok ISIS, Al-Furqan, berbeda dari video sebelumnya.

Berjudul “Pinjamkan Aku Telingamu”, acara ini ditayangkan sebagai yang pertama dari serangkaian “program” seperti ceramah di mana Cantlie mengatakan dia akan mengungkap “kebenaran” tentang kelompok ISIS.

Mengenakan kaos oranye, dia duduk di belakang meja dan mengkritik perang melawan kelompok ISIS, dengan mengatakan bahwa dia dan sandera Inggris dan Amerika lainnya telah dikecewakan oleh pemerintah mereka. Nama Cantlie tidak disebutkan di antara sandera asing yang ditahan kelompok tersebut.

Pada bulan Juli 2012, ia ditahan sebentar oleh ekstremis Islam di Suriah bersama dengan seorang fotografer Belanda.

Tidak ada pejuang ISIS yang muncul dalam video tersebut, yang diunggah secara online oleh pengguna yang terkait dengan kelompok ISIS dan dilaporkan oleh SITE Intelligence Group, sebuah badan pengawas terorisme AS.

Selain jurnalis Amerika James Foley dan Steven Sotloff yang dipenggal serta pekerja bantuan asal Inggris David Haines, kelompok ISIS mengancam akan membunuh Alan Henning, mantan sopir taksi Inggris yang ditangkap pada bulan Desember tak lama setelah ia bergabung dengan konvoi bantuan dan melintasi perbatasan. . dari Turki hingga Suriah.

Baca juga

Muslim Inggris memohon sandera di bawah ancaman

ISIS merencanakan pemenggalan kepala di depan umum di Australia: Abbott

Tekanan diplomatik terhadap kelompok ISIS semakin meningkat

Cameron mengecam pemenggalan warga Inggris yang dilakukan ISIS sebagai ‘kejahatan murni’

Obama mengutuk pemenggalan sandera asal Inggris yang dilakukan ISIS

link alternatif sbobet