WASHINGTON: Sebuah pesawat ruang angkasa NASA yang bertujuan mempelajari atmosfer bagian atas Mars dan mengungkap bagaimana iklimnya berubah seiring berjalannya waktu siap untuk mulai mengorbit Planet Merah hari ini.

Setelah perjalanan 10 bulan, wahana Mars Atmosfir dan Volatile Evolution (MAVEN) melakukan pendekatan terakhirnya ke Mars dan akan mulai mengelilingi tetangga Bumi setelah pukul 21:30 (0130 GMT Senin) hari ini.

Temuan MAVEN diharapkan dapat membantu membuka jalan bagi kunjungan manusia ke Mars di masa depan, mungkin pada awal tahun 2030. MAVEN, sebuah pesawat ruang angkasa tak berawak, telah menempuh jarak 711 juta kilometer sejak diluncurkan akhir tahun lalu.

Liputan televisi NASA tentang penyisipan orbit dimulai pada pukul 21:30 (0130 GMT). Prosesnya akan dimulai dengan penembakan singkat enam pendorong kecil untuk menstabilkan pesawat ruang angkasa, kata NASA.

“Mesin akan menyala dan menyala selama 33 menit untuk memperlambat pesawat sehingga dapat ditarik ke orbit elips dengan jangka waktu 35 jam,” kata badan antariksa AS.

Setelah MAVEN mulai mengelilingi Mars, ia akan memasuki fase pengujian selama enam minggu.

Kemudian dimulailah misi satu tahun untuk mempelajari gas-gas di atmosfer bagian atas Mars dan bagaimana mereka berinteraksi dengan matahari dan angin matahari.

Sebagian besar misi MAVEN selama setahun akan dihabiskan untuk mengelilingi planet ini pada ketinggian 3.730 mil di atas permukaan. Namun, ia akan melakukan lima kali penyelaman mendalam hingga jarak hanya 78 mil di atas lanskap Mars untuk mendapatkan pembacaan atmosfer pada tingkat yang berbeda.

“Misi sains MAVEN berfokus pada menjawab pertanyaan tentang apa yang terjadi pada air dan karbon dioksida yang ada di sistem Mars beberapa miliar tahun lalu,” kata Bruce Jakosky, peneliti utama MAVEN dari Laboratorium Fisika Atmosfer dan Luar Angkasa Universitas Colorado-Boulder.

“Ini adalah pertanyaan penting untuk memahami sejarah Mars, iklimnya, dan potensinya untuk mendukung setidaknya kehidupan mikroba.”

NASA telah mengirim beberapa penjelajah dan penjelajah ke Mars dalam beberapa tahun terakhir. Kendaraan robotik terbaru, Curiosity, menjelajahi Kawah Gale dan Gunung Sharp, mencari bebatuan menarik dan mengembalikan data apakah lingkungan Mars menunjukkan bukti kemampuan masa lalu untuk mendukung kehidupan.

Para ilmuwan mencoba memahami apakah kehidupan pernah berkembang di Planet Merah, dan apa yang terjadi yang mengubah Mars menjadi planet yang kering dan tandus. Menurut NASA, misi manusia ke Mars bisa terjadi pada tahun 2030-an.

Perjalanan ke sana akan membawa para astronot lebih jauh dari yang pernah mereka lakukan sebelumnya, dan masih belum jelas apakah para perintis pertama tersebut akan dapat kembali ke Bumi.

Data Sidney