BOGOTA: Pihak berwenang Kolombia telah menahan dan menginterogasi seorang sopir bus atas kematian 33 anak yang meninggal ketika kendaraan penuh sesak yang membawa mereka pulang dari Sekolah Minggu terbakar.

Luz Estella Duran, walikota kota Fundacion tempat tragedi hari Minggu itu terjadi, mengatakan laporan saksi menunjukkan bahwa pengemudi mungkin meninggalkan kendaraannya bersama anak-anak di dalamnya ketika dia turun dari bus untuk mengisi tangki dari wadah gas portabel.

Jumlah korban tewas meningkat menjadi 33 pada hari Senin ketika seorang anak berusia 7 tahun meninggal di sebuah rumah sakit di kota Barranquilla dengan luka bakar di 92 persen tubuhnya. Sembilan belas korban lainnya juga dirawat di rumah sakit, dan sekitar setengahnya berada dalam kondisi kritis.

Presiden Juan Manuel Santos menghentikan kampanye terakhirnya yang sibuk menjelang pemilu tanggal 25 Mei dan melakukan perjalanan ke kota dekat pantai Karibia pada Minggu malam untuk memberikan penghormatan kepada keluarga para korban yang sebagian besar miskin. Dia menyerukan penyelidikan menyeluruh untuk mencegah tragedi yang tidak masuk akal ini terjadi lagi dan menetapkan hari berkabung nasional.

“Kemarin saya melihat penderitaan ibu dan ayah,” kata Santos dalam wawancara dengan Blu Radio di Bogota, Senin.

Anak-anak tersebut, yang berusia antara 1 hingga 12 tahun, sedang dalam perjalanan pulang dari kelas Sekolah Minggu di sebuah gereja evangelis, kata Duran.

Nelson Tapias, seorang pedagang berusia 54 tahun di kota tersebut, mengatakan dia kehilangan cucunya serta beberapa keponakannya dalam kecelakaan tersebut.

“Saya merobek hati saya menjadi enam bagian,” kata Tapias kepada Associated Press dalam sebuah wawancara telepon.

Manuel Solis, seorang penjual buah, kehilangan cucunya.

“Yang paling menyakitkan dan aneh adalah pertama kalinya Yesus pergi ke gereja,” kata Solis.

Pihak berwenang tidak mengatakan di mana pengemudi tersebut, yang diidentifikasi sebagai Jaime Gutierrez, ditahan, karena khawatir dia akan disakiti oleh penduduk yang marah di kota pedesaan berpenduduk 80.000 jiwa itu.

Umum Carlos Mena, komandan polisi jalan raya yang mengawasi operasi di Fundacion, mengatakan pengemudi bus tersebut mengemudikan bus tersebut tanpa surat izin, pemeriksaan kendaraan baru-baru ini, atau asuransi wajib.

Anggota keluarga dibawa ke kota terdekat Barranquilla untuk membantu spesialis forensik melakukan tes DNA untuk mengidentifikasi para korban. Prosesnya bisa memakan waktu hingga dua hari, kata Mena.

Ketika penyelidik mengumpulkan mayat-mayat tersebut dan memasukkannya ke dalam tas putih dan wadah logam pada hari Minggu, polisi harus menahan warga, beberapa di antaranya meluapkan kemarahan.