YAMAN: Arab Saudi pada Sabtu menyalahkan “kesalahan teknis” yang memaksa dua pilot pesawat F-15 mereka melontarkan diri di perairan selatan Yaman selama misi di tengah kampanye pemboman yang telah mengusir pemberontak Syiah di negara sasaran.

Kantor Pers resmi Saudi melaporkan bahwa pilot berada dalam kondisi “kesehatan yang baik” setelah melakukan eject pada hari Kamis. Dikatakan bahwa AS telah menawarkan bantuan untuk menyelamatkan pilot.

Seorang pejabat Departemen Pertahanan AS mengatakan kepada Associated Press bahwa sebuah helikopter AS terbang dari negara tetangga Djibouti ke Teluk Aden pada hari Kamis dan menyelamatkan pilotnya. Pejabat itu mengatakan kapal perusak USS Sterett mengoordinasikan aset dari pangkalan angkatan laut AS di Djibouti dan dermaga transportasi amfibi USS New York.

Pejabat AS itu berbicara tanpa mau disebutkan namanya karena dia tidak berwenang memberi informasi singkat kepada wartawan mengenai namanya.

Arab Saudi dan sekutunya yang dipimpin Sunni di Teluk dan Timur Tengah mengebom pemberontak Syiah, yang dikenal sebagai Houthi. Mereka memandang pengambilalihan Yaman oleh Houthi sebagai upaya Iran untuk membentuk proksi di perbatasan selatan kerajaan tersebut. Iran dan Houthi menyangkal bahwa Teheran mempersenjatai gerakan pemberontak, meskipun mereka mengatakan mereka menawarkan dukungan diplomatik dan kemanusiaan.

Washington mengatakan AS menyediakan tanker bahan bakar dan penerbangan pengawasan untuk operasi Saudi, dan ada beberapa tentara AS yang bekerja di pusat operasi, namun AS tidak mengambil tindakan militer langsung dalam kampanye Teluk.

Setidaknya 24 warga sipil tewas dalam serangan hari Jumat, sehingga jumlah korban dalam dua hari menjadi 45 warga sipil, kata kementerian dalam negeri yang dikelola Houthi. Stasiun TV Houthi menayangkan cuplikan sebuah pasar di Saada yang mereka katakan telah terkena rudal, dengan gambar mayat hangus dan kendaraan rusak.

Pejabat keamanan Yaman mengatakan sekitar 80 pejuang dari pasukan Houthi atau Saleh tewas dalam serangan tersebut. Para pejabat tersebut berbicara dengan syarat anonim karena mereka tidak berwenang berbicara kepada pers. Pada Jumat sore, lebih dari 40 persen pertahanan udara Yaman telah hancur, menurut Brigadir Yaman. Umum Saleh al-Subaihi, pendukung Presiden Yaman Abed Rabbo Mansour Hadi, yang terpaksa meninggalkan negara itu.

Jumlah korban sipil dan korban tempur tidak dapat dikonfirmasi secara independen.

Kapal perang Saudi dan Mesir juga dikerahkan pada hari Jumat ke Bab al-Mandab, selat strategis Yaman di pintu masuk Laut Merah, kata pejabat militer Mesir. Selat ini menyediakan satu-satunya akses ke Terusan Suez Mesir dari Laut Arab dan merupakan jalur penting untuk pelayaran antara Eropa dan Asia.

uni togel