KAIRO: Tiga jurnalis yang menghadapi dakwaan terkait terorisme di pengadilan Mesir menunggu putusannya pada hari Jumat, dengan harapan bisa dibebaskan setelah proses panjang yang dikritik di seluruh dunia oleh aktivis kebebasan pers dan hak asasi manusia.
Warga negara Kanada Mohammed Fahmy, yang merupakan penjabat kepala biro Al-Jazeera di Kairo, mengatakan dia sangat berharap karena para pejabat senior Mesir telah setuju untuk bertemu dengan pengacaranya Amal Clooney, yang datang untuk pertama kalinya hadir dalam persidangan hari Sabtu untuk mewakili Kairo.
“Saya optimistis hati-hati. Fakta bahwa pemerintah telah menanggapi permintaan Amal merupakan pertanda yang sangat positif,” ujarnya. “Pihak kepresidenan menyetujui pertemuan dengannya dan begitu pula Kementerian Luar Negeri dan (Menteri Kehakiman Ahmed) el-Zind.”
Jurnalis Australia Peter Greste dan produser Mesir Baher Mohammed juga sedang menunggu keputusan tersebut. Ketiganya ditangkap pada bulan Desember 2013 ketika pasukan keamanan Mesir menggerebek suite hotel mewah yang digunakan oleh lembaga penyiaran tersebut untuk melaporkan dari Mesir.
Pihak berwenang kemudian menuduh mereka mendukung Ikhwanul Muslimin, kelompok Islam pimpinan Presiden Mohammed Morsi yang digulingkan oleh tentara pada tahun itu di tengah protes jalanan besar-besaran terhadapnya. Pihak berwenang melihat kelompok itu sebagai organisasi teroris. Para jurnalis juga dituduh menyiarkan rekaman palsu yang bertujuan membahayakan keamanan nasional.
Ketiganya kemudian dijatuhi hukuman masing-masing 10 tahun penjara, sebelum pengadilan tertinggi Mesir memerintahkan persidangan ulang. Greste dibebaskan dan dideportasi pada bulan Februari, sementara Fahmy dan Mohammed dibebaskan dengan jaminan beberapa hari kemudian tetapi tetap berada di Mesir dan dilarang pergi.
Dalam pernyataannya, Reporters Without Borders di Paris menyerukan agar ketiganya dibebaskan.
“Pengadilan terhadap jurnalis Al-Jazeera, yang juga tampaknya merupakan persidangan politik terhadap Al-Jazeera itu sendiri, merupakan gejala dari kondisi kebebasan informasi di Mesir saat ini,” kata Sekretaris Jenderal Christophe Deloire dalam sebuah pernyataan. “Kami menyerukan pihak berwenang Mesir untuk mengakhiri persidangan dengan membatalkan semua tuduhan terhadap jurnalis. Kecurangan peradilan ini harus diakhiri dengan pembebasan semua orang.”
Mohammed mengatakan dia tidak melakukan kesalahan apa pun dalam pekerjaannya sebagai jurnalis, dan pantas menerima tuduhan tersebut untuk dipecat. Dia mengatakan, dia melupakan kasus itu saat merayakan ulang tahun putranya, yang lahir saat dia berada di penjara.
“Tahun lalu saya tidak ada di sana, jadi tahun ini bagus. Alhamdulillah saya bersama keluarga,” ujarnya.