DEBALTSEVE: Pejuang pemberontak, banyak dari mereka Cossack, berkeliaran di jalan-jalan Debaltseve hari ini, sehari setelah pasukan Ukraina mulai menarik diri dari kota yang terkepung. Suasananya meriah, para petarung tertawa, berpelukan, dan berfoto.

Jurnalis Associated Press hari ini berkendara sekitar separuh kota yang telah menjadi titik fokus pertempuran sengit selama berminggu-minggu di Ukraina timur, dan mendapati semua lingkungan di sana berada di bawah kendali pejuang pemberontak.

Nikolai Kozitsyn, seorang pemimpin Cossack Rusia dan panglima perang terkemuka di wilayah separatis Ukraina timur, berkeliling dengan kendaraan mirip Humvee yang dirampas dari pasukan Ukraina. Pemberontak lainnya terlihat mengibarkan bendera separatis.

Di sekelilingnya terdapat sisa-sisa kendaraan lapis baja Ukraina. Sebuah kamp pemerintah di dekat persimpangan jalan ditinggalkan dan pejuang pemberontak mencari di bunker dan tenda yang ditinggalkan, mencari peralatan dan pakaian yang tertinggal.

Dua pejuang memeriksa sebuah tank yang ditinggalkan oleh Ukraina yang mereka gambarkan sebagai “hadiah” dari pasukan pemerintah.

Mereka kemudian mengambil bendera Ukraina berwarna biru-kuning yang tergeletak di samping tank dan menjatuhkannya ke tanah beku dengan sepatu bot mereka. Namun untuk mengingatkan bahaya di daerah tersebut, sebuah mobil yang membawa Cossack menabrak ranjau darat 200 meter dari jurnalis AP, menewaskan satu Cossack dan melukai lainnya.

Di jalan-jalan yang dipenuhi puing-puing di kawasan pemukiman yang hancur, warga sipil berseliweran. Beberapa orang berterima kasih kepada para pejuang pemberontak.

Pasukan Ukraina mulai meninggalkan Debaltseve kemarin setelah pertempuran sengit selama berminggu-minggu. Seorang juru bicara militer Ukraina mengatakan pada hari Kamis bahwa lebih dari 90 persen pasukannya telah ditarik dari Debaltseve dan sekitarnya, namun tidak jelas kapan penarikan tersebut akan selesai.

Kota ini penting bagi pemberontak karena merupakan persimpangan kereta api yang menghubungkan rute langsung antara Donetsk dan Luhansk, dua ibu kota wilayah separatis tersebut.

Namun, juru bicara militer Ukraina Andriy Lysenko mengatakan hari ini bahwa pengepungan selama tiga minggu telah menyebabkan infrastruktur kota tersebut hancur.

“Pusat kereta api yang strategis sudah tidak ada lagi,” katanya di ibu kota Ukraina, Kiev.

Sebuah pernyataan dari staf umum militer Ukraina mengatakan 13 tentara tewas dan 157 luka-luka akibat tembakan artileri selama penarikan tersebut. Lebih dari 90 tentara ditangkap dalam pertempuran di Debaltseve dan keberadaan 82 lainnya tidak jelas, katanya.

Baca juga:

90 tentara Ukraina ditangkap, 82 hilang di Debaltseve: Kyiv

Data Hongkong