Sebuah SUV menerobos kerumunan orang di depan Kota Terlarang Beijing sebelum jatuh dan terbakar pada hari Senin, menewaskan tiga penumpang dan melukai 11 wisatawan dan petugas keamanan, kata polisi dan media pemerintah.
Korban luka termasuk di antara kerumunan orang di depan Gerbang Tiananmen yang ikonik, di mana potret besar Mao Zedong digantung di dekat tempat wisatawan – baik Tiongkok maupun asing – memasuki pintu masuk selatan bekas istana kekaisaran.
Kendaraan itu terbakar setelah menabrak pagar pembatas salah satu jembatan batu tua yang menuju ke gerbang, menurut pernyataan yang diposting di mikroblog kepolisian Beijing.
Menurut pernyataan tersebut, pengemudi berbelok ke dalam penghalang yang memisahkan trotoar yang ramai dari Jalan Raya Chang’an yang sibuk dan kemudian berkendara di sepanjang jalan menuju Gerbang Tiananmen, yang berdiri di seberang jalan dari Lapangan Tiananmen yang luas.
Setiap insiden di wilayah tersebut dianggap sensitif karena alun-alun tersebut merupakan fokus gerakan pro-demokrasi tahun 1989 yang ditindas dengan kekerasan oleh tentara. Alun-alun ini masih dijaga ketat untuk mencegah demonstrasi politik, seperti yang terkadang terjadi pada tanggal-tanggal sensitif.
Pernyataan tersebut tidak menyebutkan apakah insiden tersebut disengaja atau tidak, meskipun melakukan manuver seperti itu tampaknya memerlukan keterampilan dan tekad. Mobil tersebut tampaknya melompati trotoar di persimpangan jalan terdekat dan melaju sekitar 400 meter ke tempat di mana mobil tersebut tampaknya terbakar.
Polisi tidak segera memberikan informasi apa pun tentang siapa yang berada di dalam mobil tersebut.
Foto pemandangan yang beredar di Internet menunjukkan gambar sebuah kendaraan mengeluarkan asap tebal di Gerbang Tiananmen.
Pihak berwenang segera membersihkan lokasi kejadian, terlebih dahulu membersihkan area pengunjung dan kemudian menutup pemandangan puing-puing kendaraan dengan layar persegi panjang. Puing-puing tersebut kemudian dipindahkan, dan tidak ada sisa tanda-tanda kebakaran, puing-puing mobil, atau kerusakan pada bangunan mana pun di alun-alun.
Pintu masuk ke Kota Terlarang dan seluruh Lapangan Tiananmen ditutup untuk umum. Peningkatan pemeriksaan tas dan kartu identitas dilakukan di titik masuk hingga gerbang.
Para peserta dan pedagang di tempat konsesi terdekat yang ditanyai tentang kejadian tersebut semuanya mengatakan bahwa mereka tidak mengetahui dengan jelas apa yang terjadi. Karyawan seperti itu umumnya dipahami sebagai informan polisi paruh waktu.
Daerah di sekitar alun-alun adalah salah satu tempat umum yang paling dijaga dan sensitif secara politik di Tiongkok. Tepat di sebelah barat terdapat Aula Besar Rakyat, tempat kedudukan parlemen Tiongkok, sementara banyak pemimpin tertinggi Tiongkok tinggal dan bekerja hanya beberapa ratus meter (meter) jauhnya di kompleks Zhongnanhai yang dijaga ketat.