WASHINGTON: Angkatan udara disiagakan tinggi dan kota-kota di seluruh AS meningkatkan keamanan setelah penembakan mematikan pada hari Rabu di parlemen Kanada di ibu kota Ottawa.

Presiden Barack Obama berbicara melalui telepon dengan Perdana Menteri Kanada Stephen Harper tak lama setelah serangan itu dan menawarkan bantuan apa pun yang dibutuhkan Kanada untuk menanggapi serangan-serangan ini, kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan.

Obama mengecam penembakan tersebut sebagai “tindakan yang keterlaluan,” dan berkata: “Kami semua terguncang karenanya.” Karena semakin banyak yang diketahui mengenai motif penembak, informasi tersebut akan diperhitungkan dalam pertimbangan keamanan AS, katanya. “Kita harus tetap waspada,”

“Saya pikir, sangat penting bagi kita untuk menyadari bahwa dalam menangani aktivitas teroris, Kanada dan Amerika Serikat harus benar-benar selaras,” kata Obama kepada wartawan sore ini.

Menteri Luar Negeri John Kerry juga diberi pengarahan mengenai penembakan tersebut, menurut juru bicara Departemen Luar Negeri Mary Harf.

Seorang tentara yang ditembak di National War Memorial Kanada, yang terletak di seberang Gedung Parlemen, telah tewas, menurut CNN. Pria bersenjata itu ditembak mati di lokasi kejadian di Blok Pusat Parliament Hill.

Sementara itu, di tengah peningkatan keamanan, seorang pria melompati pagar Gedung Putih pada Rabu malam. Namun tidak seperti pelompat sebelumnya, dia baru saja sampai di halaman sebelum dia dijatuhkan oleh dua anjing polisi dan dengan cepat ditahan oleh agen Dinas Rahasia.

Pada pertengahan September, seorang pria lain memasuki Gedung Putih sebelum ditahan.

Komando Pertahanan Dirgantara Amerika Utara (NORAD), yang menyediakan pertahanan udara di seluruh Amerika Utara, meningkatkan kewaspadaannya dan jumlah pesawat yang siap merespons suatu masalah, CNN melaporkan.

Mereka juga terus berhubungan dengan penegak hukum Kanada.

“Kami telah mengambil langkah-langkah yang tepat untuk memastikan bahwa NORAD berada dalam posisi untuk merespons dengan cepat jika situasi yang sedang berlangsung di Ottawa berdampak pada penerbangan,” kata juru bicara NORAD Kapten Jeff Davis di ibu kota.

Di US Capitol, yang merupakan lokasi penembakan fatal pada tahun 1998, polisi “memantau dan mengikuti” perkembangan di Kanada.

Namun sejauh ini mereka belum mengubah “kewaspadaan tinggi pasca tragedi 11 September”, kata CNN, mengutip juru bicara Kepolisian Capitol AS, Kim Schneider.

Kongres sedang menjalani masa reses hingga pemilu bulan depan, meskipun Capitol masih sibuk dengan turis, staf, dan pekerja lainnya.

Di seberang Sungai Potomac, keamanan ditingkatkan di dekat Pemakaman Arlington, khususnya di Makam Prajurit Tak Dikenal.

Kedutaan Besar AS di Ottawa, dekat Sungai Ottawa di sebelah Parliament Hill, dikunci, kata CNN, mengutip pesan yang diposting di Twitter.

Di New York City, departemen kepolisian menambahkan keamanan ekstra ke konsulat Kanada sebagai tindakan pencegahan, CNN melaporkan.

Sementara itu, laporan dari Ottawa, CBS News mengutip sumber penegak hukum dan pemerintah AS yang mengatakan tersangka adalah Michael Abdul Zehaf Bibeau, lahir di Kanada pada tahun 1982.

Bibeau dilaporkan ditembak mati oleh sersan seremonial House of Commons, seorang mantan petugas polisi. Motif pelaku penembakan belum diketahui, katanya.

“Peristiwa minggu ini adalah pengingat bahwa Kanada tidak kebal terhadap jenis serangan teroris yang kita lihat di tempat lain,” kata Harper dalam pidato nasionalnya. Namun, “Kami tidak akan terintimidasi. Kanada tidak akan pernah terintimidasi.”

(Arun Kumar dapat dihubungi di [email protected])

link sbobet