Pengadilan anti-terorisme di Pakistan pada hari Jumat memberikan penyidik ​​hak asuh atas mantan Presiden Pervez Musharraf dalam kasus pembunuhan mantan Perdana Menteri Benazir Bhutto, kata pengacara.

Musharraf, yang memerintah Pakistan dari tahun 1999 hingga 2008, dituduh gagal memberikan keamanan yang memadai kepada Bhutto ketika dia kembali ke Pakistan dari pengasingan pada tahun 2007, lapor Xinhua.

Bhutto, yang menjabat dua kali sebagai perdana menteri, tewas dalam serangan bunuh diri dan tembakan di kota garnisun Rawalpindi pada tahun 2007, tak lama setelah ia berpidato di depan ribuan pendukungnya pada rapat umum pemilu.

Pemerintahan Musharraf menuduh Taliban Pakistan membunuh Bhutto, tuduhan yang dibantah oleh Taliban.

Badan Investigasi Federal (FIA), yang sedang menyelidiki pembunuhan Bhutto, telah meminta penahanan Musharraf untuk menanyainya tentang kegagalannya memberikan keamanan bagi mantan perdana menteri tersebut meskipun ada ancaman serius terhadap nyawanya.

Pengacara Musharraf, Afshan Adil, menentang permintaan FIA dengan alasan tidak ada bukti yang memberatkan mantan presiden tersebut.

Hakim Chaudhry Habib-ur-Rehman dari pengadilan anti-terorisme menerima permintaan FIA dan mengabulkan penahanan fisik Musharraf selama lima hari.

Pengadilan memerintahkan agar Musharraf diadili lagi pada tanggal 30 April.

Berbagai badan keamanan membentuk tim investigasi gabungan untuk menginterogasi Musharraf atas pembunuhan Benazir Bhutto.

Musharraf akan diperiksa di rumah pertaniannya yang dijaga ketat di Islamabad, yang secara resmi dinyatakan sebagai penjara bawah tanah.

Mantan presiden tersebut tidak dipindahkan ke penjara atas permintaan pihak berwenang atas ancaman terhadap nyawanya oleh militan Taliban, yang mengumumkan melalui pesan video bulan lalu untuk melancarkan serangan terhadap Musharraf.

Musharraf, yang kembali ke Pakistan bulan lalu setelah lebih dari empat tahun mengasingkan diri, membantah semua tuduhan terhadap dirinya dan mengatakan ia akan membela diri di pengadilan.

Musharraf sudah ditangkap dalam kasus penahanan ilegal para hakim ketika dia memberlakukan aturan darurat pada tahun 2007.

Mantan presiden tersebut juga menghadapi tuduhan makar karena mencabut konstitusi, yang membuka jalan bagi deklarasi keadaan darurat.

Lima orang mengajukan petisi untuk proses makar di Mahkamah Agung. Namun, pemerintah sementara menolak untuk melanjutkan kasus ini karena terbatasnya peran mereka. Pemerintahan sementara berdoa kepada Mahkamah Agung untuk menyerahkan masalah ini kepada pemerintahan terpilih berikutnya.

Musharraf telah membentuk Liga Mulsim Seluruh Pakistan miliknya sendiri, yang akan mengikuti pemilihan parlemen yang dijadwalkan pada 11 Mei. Namun, usahanya sendiri untuk mengikuti pemilu gagal karena ia didiskualifikasi karena kasus pidana yang menimpanya.

rtp slot gacor