KUALA LUMPUR: Keluarga penumpang pesawat MH370 yang hilang hari ini menuduh Malaysia menyembunyikan data satelit penting, dan mengatakan bahwa laporan yang telah lama ditunggu tidak lengkap dan tidak membuktikan pesawat itu jatuh di Samudera Hindia.

Pihak berwenang kemarin merilis ringkasan 47 halaman catatan komunikasi dari pesawat Malaysia Airlines yang direkam oleh operator satelit Inggris Inmarsat, informasi yang diminta oleh anggota keluarga dan pakar independen.

Tidak ada puing-puing pesawat jet tersebut, yang hilang pada 8 Maret dalam perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing dengan 239 penumpang dan awak di dalamnya, ditemukan meskipun ada pencarian internasional besar-besaran di lepas pantai Australia Barat.

Banyak anggota keluarga yang frustrasi dengan kurangnya kemajuan, dan kurang percaya pada proses rumit yang digunakan untuk membentuk teori bahwa pesawat tersebut membelok karena alasan yang tidak diketahui setelah kehilangan kontak, kemudian jatuh di bagian selatan Samudera Hindia.

Michael Exner, seorang insinyur satelit Amerika dan salah satu pakar independen paling terkemuka yang menganalisis temuan tersebut, mengatakan Malaysia telah gagal memberikan rincian pendukung utama bersama dengan catatan Inmarsat. “Ada lebih banyak informasi baru yang dapat membantu kami. Namun ada sejumlah besar metadata yang hilang,” katanya kepada AFP.

“Mereka tidak transparan,” tambahnya. “Mungkin tidak mungkin menarik kesimpulan apa pun. Mengapa mereka tidak melepaskan semuanya saja? Mengapa mereka menyembunyikan begitu banyak hal?”

Exner mengatakan akan memakan waktu berhari-hari untuk memeriksa dengan benar bahkan data teknis terbatas yang dirilis.

Steve Wang, juru bicara kelompok pendukung kerabat 153 penumpang Tiongkok dalam penerbangan tersebut, menuduh pihak berwenang menyembunyikan data.

“Kami ingin laporan lengkap yang merilis seluruh informasi tentang bagaimana teori di balik posisi pesawat itu tercapai, sehingga kami dapat mengundang para ahli untuk memberikan pendapat independennya.”

“Sudah sekian lama berlalu dan tidak ditemukan apa-apa, sehingga kami ragu apakah perhitungan posisi pesawat itu benar,” ujarnya.

Sarah Bajc, pacar penumpang Amerika Philip Wood dan seorang kritikus vokal terhadap respons Malaysia, mengatakan pihak berwenang memilih untuk “mengelola” apa yang mereka rilis daripada menyerahkan data mentah asli.

“Laporan ini anti-iklim. Permintaan awal kami atas data tersebut sudah lebih dari dua bulan lalu… Perlu waktu lama untuk merilis data yang masih dimanipulasi adalah hal yang konyol,” katanya kepada AFP.

judi bola online