Pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong-un, telah meminta negaranya untuk tetap berpegang pada kebijakan Songun, atau kebijakan yang mengutamakan militer.

Ia juga menyerukan upaya untuk mengembangkan industri pertahanan nasional dan meningkatkan kemampuan tempur militer, lapor Xinhua.

Kim melontarkan komentar tersebut dalam sebuah artikel yang diterbitkan hari Minggu di Rodong Sinmun, surat kabar resmi Komite Sentral Partai Pekerja Korea, dan Choson Inmingun, surat kabar militer, untuk memperingati 53 tahun Songun- Kim Jong-il. kepemimpinan revolusioner.

Sektor pertahanan nasional harus memusatkan upaya mereka pada produksi senjata yang tepat, ringan, tidak berawak dan cerdas untuk mencapai kemajuan yang lebih besar dalam membangun negara menjadi kekuatan militer, kata Kim.

Ia menyerukan upaya positif untuk membuka prospek baru bagi negara yang bersatu kembali, mencegah agresi dan perang, serta melindungi perdamaian dan keamanan dunia.

Komisi Militer Pusat telah mengadakan pertemuan mengenai isu-isu peningkatan kemampuan tempur angkatan bersenjata Korea Utara dan kemampuan pertahanan negara tersebut, kantor berita resmi Korea Central News Agency (KCNA) melaporkan pada hari Minggu.

Kim menyampaikan pidato penutup yang “akan menjadi pedoman untuk secara tegas melindungi kedaulatan dan keamanan negara dan memajukan perjuangan Partai Revolusi Songun”, kata KCNA.

Kim Jong-il, ayah Kim Jong-un, “memberikan kepemimpinan lapangan” kepada divisi tank Tentara Rakyat Korea pada tanggal 25 Agustus 1960.

Korea Utara menganggap hari itu sebagai awal dari kebijakan Songun Kim Jong-il, yang memberikan prioritas utama pada kekuatan militer dan pertahanan nasional negaranya.

judi bola terpercaya