MANILA: Delapan perempuan tewas di ibu kota Filipina ketika kebakaran melalap sebuah gedung tempat mereka dikurung oleh majikan mereka, kata polisi.
Delapan wanita lainnya selamat dari kebakaran dengan naik ke atap gedung berlantai dua dan melompat, kata petugas polisi Cris Gabutin, penyelidik kasus tersebut.
“Mereka bilang gerbangnya terkunci. Saat itu gelap dan mereka tidak bisa menemukan jalan keluar. Untung saja mereka bisa sampai ke atap dan melompat,” kata Gabutin.
Mayat delapan perempuan lainnya ditemukan tergeletak di satu ruangan, kata Gabutin.
“Mereka seperti terjebak. Mungkin mereka panik dan tidak bisa menemukan jalan keluar,” ujarnya.
Gabutin mengatakan enam perempuan tewas yang diidentifikasi sejauh ini berusia antara 19 dan 24 tahun.
Seorang pengawas lingkungan di kawasan perumahan kelas menengah tempat kebakaran terjadi, Jayvee Arizapa, mengatakan para tetangga melihat para wanita tersebut melompat dari atap.
“Kami juga mendengar orang-orang di dalam berteriak minta tolong, tapi kami tidak bisa menolong mereka karena temboknya terlalu tinggi,” katanya.
Semua perempuan tersebut berasal dari daerah pedesaan yang dibawa ke Manila untuk bekerja di gudang yang menyimpan produk elektronik dan disk komputer, menurut Gabutin.
Dia mengatakan mereka sedang tidur di sebuah gedung di sebelah gudang ketika kebakaran terjadi tepat setelah tengah malam.
Dia mengatakan penyebab kebakaran tidak diketahui, namun polisi menangkap pemilik gedung dan mendakwanya melakukan perdagangan manusia, kelalaian yang menyebabkan pembunuhan, dan menjalankan bisnis di area tersebut tanpa izin. Merupakan praktik umum di Filipina bagi pekerja berupah rendah untuk tidur di tempat kerja mereka.
Pengusaha biasanya tidak memberikan langkah-langkah keamanan yang memadai bagi staf mereka, dan beberapa diketahui mengurung mereka untuk mencegah mereka mencuri atau bersosialisasi.
Tujuh belas pekerja tewas di Filipina selatan pada tahun 2012 ketika kebakaran memusnahkan sebuah department store tempat mereka menginap.
MANILA: Delapan perempuan tewas di ibu kota Filipina ketika kebakaran melalap sebuah gedung tempat mereka dikurung oleh majikan mereka, kata polisi. Delapan wanita lainnya selamat dari kebakaran dengan naik ke atap gedung berlantai dua dan melompat, kata petugas polisi Cris Gabutin, penyelidik kasus tersebut. “Mereka bilang gerbangnya terkunci. Saat itu gelap dan mereka tidak bisa menemukan jalan keluar. Untung saja mereka bisa sampai ke atap dan melompat,” kata Gabutin.googletag.cmd.push(function () googletag .display(‘div-gpt-ad-8052921-2’); ); Mayat delapan perempuan lainnya ditemukan tergeletak di satu ruangan, kata Gabutin. “Mereka seperti terjebak. Mungkin mereka panik dan tidak bisa menemukan jalan keluar,” ujarnya. Gabutin mengatakan enam perempuan tewas yang diidentifikasi sejauh ini berusia antara 19 dan 24 tahun. Seorang pengawas lingkungan di kawasan perumahan kelas menengah tempat kebakaran terjadi, Jayvee Arizapa, mengatakan para tetangga melihat para wanita tersebut melompat dari atap. “Kami juga mendengar orang-orang di dalam berteriak minta tolong, tapi kami tidak bisa menolong mereka karena temboknya terlalu tinggi,” ujarnya. Semua perempuan tersebut berasal dari daerah pedesaan yang dibawa ke Manila untuk bekerja di gudang yang menyimpan produk elektronik dan disk komputer, menurut Gabutin. Dia mengatakan mereka sedang tidur di sebuah gedung di sebelah gudang ketika kebakaran terjadi tepat setelah tengah malam. Dia mengatakan penyebab kebakaran tidak diketahui, namun polisi menangkap pemilik gedung dan mendakwanya melakukan perdagangan manusia, kelalaian yang menyebabkan pembunuhan, dan menjalankan bisnis di area tersebut tanpa izin. Merupakan praktik umum di Filipina bagi pekerja berupah rendah untuk tidur di tempat kerja mereka. Pengusaha biasanya tidak memberikan langkah-langkah keamanan yang memadai bagi staf mereka, dan beberapa diketahui mengurung mereka untuk mencegah mereka mencuri atau bersosialisasi. Tujuh belas pekerja tewas di Filipina selatan pada tahun 2012 ketika kebakaran memusnahkan sebuah department store tempat mereka menginap.