DAMASKUS: Kelompok militan bersenjata mengepung posisi penjaga perdamaian PBB di provinsi Qunaitera, Suriah, yang berbatasan dengan Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel, pada hari Sabtu, sebuah laporan media mengatakan.

Pejuang bersenjata dari Front Nusra yang terkait dengan al-Qaeda mengepung markas besar Pasukan Pengamat Pelepasan PBB (UNDOF) di kota Ruwayhinah di pedesaan Qunaitera, Xinhua melaporkan mengutip laporan TV pan-Arab al-Mayadeen.

Ia menambahkan bahwa pasukan penjaga perdamaian Filipina bentrok dengan pejuang Nusra yang berada dalam posisi terkepung.

Laporan lain menyebutkan bahwa salah satu dari dua kelompok penjaga perdamaian Filipina berhasil melarikan diri ke Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel sementara kelompok lainnya masih berada di posisi PBB di Qunaitera di bawah serangan Nusra.

Kelompok militan radikal menculik 44 penjaga perdamaian PBB pada hari Kamis setelah menguasai beberapa wilayah di Qunaitera.

Sejak itu, pasukan Suriah melancarkan serangan balasan untuk merebut kembali posisi yang hilang di Qunaitera.

Para pejabat PBB menyatakan bahwa personel PBB yang diculik “selamat dan dalam keadaan sehat”, meskipun “UNDOF belum melakukan kontak langsung dengan para penjaga perdamaian (yang diculik) ini.”

Dua puluh lima penjaga perdamaian Filipina yang bertugas di UNDOF ditahan oleh elemen bersenjata pada bulan Maret dan Mei 2013. Mereka kemudian dibebaskan dengan selamat.

Pasukan penjaga perdamaian yang bertugas di UNDOF memantau perjanjian penarikan diri tahun 1974 antara Suriah dan Israel setelah perang tahun 1973. Pada tanggal 31 Juli, terdapat 1.223 penjaga perdamaian dari enam negara, termasuk India, Fiji, Irlandia, Nepal, Belanda dan Filipina, yang bertugas di pasukan tersebut.

Pada bulan Juni, Dewan Keamanan PBB memperpanjang mandat UNDOF enam bulan lagi hingga 31 Desember 2014.

Togel Singapore