SINGAPURA: Empat orang asal India yang melakukan penggerebekan polisi palsu untuk merampok tiga warga negara India senilai lebih dari SGD 1,3 juta dalam insiden perampokan geng besar di sini pada tahun 2012 hari ini dipenjara hingga 10 setengah tahun kemudian dikirim

Guru musik Magesan Ramasamy (36), Mohamed Faizal Ajmalhan (32), yang bekerja di bidang keuangan, Arunachalam Lakshmanan (37) dan Chinnaya Antony Samy (38) juga akan menerima hukuman cambuk maksimal 24 kali, The Straits Times melaporkan.

Keempat terpidana masing-masing dipenjara antara 10 tahun dan 10 tahun enam bulan setelah sidang perampokan geng selama 29 hari di sebuah rumah kos di Jalan Dunlop di pusat perbelanjaan Little India pada 10 September 2012.

Magesan dan Faizal juga menghadapi tiga tuduhan menyamar sebagai petugas polisi. Mereka masuk ke kamar tiga pengusaha dan meminta paspor mereka hari itu.

Menyamar sebagai polisi, mereka menahan korbannya dengan borgol fleksibel dan memerintahkan mereka untuk duduk atau berlutut, sebelum mengambil sekitar SGD 1,27 juta dari mereka.

Arunchalam dan Chinnaya, keduanya warga negara India dan pekerja konstruksi, memandang ke jalan. Kedua pria tersebut memberikan informasi kepada anggota geng lainnya tentang para korban, yang mereka yakini terlibat dalam pencucian uang ilegal.

Anggota kelima kelompok, sopir taksi dan polisi cadangan Mohammad Ansari Abdul Hussain (35), menyediakan seragam polisi dan juga berperan sebagai polisi.

Dia mengaku bersalah pada tahun 2013 atas perampokan geng dan menyamar sebagai pejabat publik dan dijatuhi hukuman delapan tahun penjara dan 12 pukulan tongkat.

Hari ini, Arunachalam dan Chinnaya mengaku bersalah atas dua dakwaan, masing-masing mencoba merampok seorang karyawan penukaran uang berusia 64 tahun pada tanggal 5 September 2012, dan merampok Mohamed Eunos Mohammad Salleh, 66, sebesar SGD 74.730 pada tanggal 13 Agustus di tahun yang sama. .

Keduanya melakukan pelanggaran bersama Faizal dan Ansari, yang mempertimbangkan tuduhan tersebut saat menjatuhkan hukuman.

Jaksa Crystal Tan dan Lim Yu Hui mengatakan jumlah uang yang terlibat tampaknya merupakan jumlah tertinggi yang pernah diambil dalam kasus perampokan geng.

Pelanggaran tersebut telah direncanakan dan diperhitungkan dengan cermat.

Dengan melakukan perampokan terang-terangan di siang hari, terdakwa menyalahgunakan wewenang kepolisian dan mungkin mencoreng reputasi kepolisian.

Mereka mengatakan bahwa berkat tindakan cepat polisi, sekitar SGD 899.320 uang tersebut dapat diperoleh kembali.

Kalimat keempatnya bertanggal mundur ke 14 September 2012

unitogel