KABUL: Pengepungan sepanjang malam di lingkungan kelas atas ibu kota Afghanistan berakhir pada dini hari hari ini dengan kematian empat penyerang Taliban yang bersenjata lengkap, meskipun tidak ada warga sipil atau personel keamanan yang terluka atau terbunuh, kata seorang pejabat Afghanistan. .

Wakil Menteri Dalam Negeri Mohammad Ayub Salangi mengatakan sejumlah senjata yang disita, termasuk sebuah peluncur granat berpeluncur roket, tiga senapan otomatis, dan sebuah granat tangan. Melalui akun Twitter resminya, Salangi mengatakan “tidak ada korban sipil atau militer.” Berbicara kepada wartawan di luar wisma yang menjadi sasaran serangan enam jam itu, kepala polisi Kabul, Jenderal Abdul Rahman Rahimi, mengatakan: “Sebelum mereka mencapai sasaran, keempat penyerang tewas.”

Pengepungan berakhir setelah pukul 5 pagi dengan rentetan tembakan senjata otomatis dan serangkaian ledakan besar yang bergema di seluruh distrik Wazir Akbar Khan di pusat kota Kabul, yang merupakan rumah bagi banyak kedutaan dan perusahaan asing. Taliban mengaku bertanggung jawab atas serangan itu dalam tweet di akun Twitter yang diakui. Mereka menyebut target tersebut sebagai “milik penjajah,” mengulangi pesan pemberontak bahwa instalasi asing adalah target spesifik di ibukota Afghanistan.

Serangan itu terjadi di tengah meningkatnya pertempuran di banyak wilayah Afghanistan sejak pemberontak melancarkan serangan tahunan mereka pada cuaca panas sebulan lalu. Serangan Taliban terhadap sebuah wisma di bagian lain ibu kota awal bulan ini menyebabkan 14 orang tewas, termasuk sembilan orang asing.

PBB telah mendokumentasikan jumlah korban sipil yang mencapai rekor tertinggi, yaitu “974 tewas dan 1.963 luka-luka” dalam empat bulan pertama tahun 2015, meningkat sebesar 16 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Pengepungan dimulai kemarin malam, dengan ledakan besar disertai tembakan otomatis sporadis, dan terfokus pada Rabbani Guest House, yang disukai oleh orang asing karena kawasan tersebut berada di jantung kawasan diplomatik dan dekat dengan bandara.

Para penyerang dilaporkan mencoba memasuki hotel dengan menembakkan granat berpeluncur roket ke gerbang depan hotel yang terbuat dari baja berat. Sebagian gerbangnya terbakar, namun kerusakannya tidak cukup parah sehingga militan bisa masuk. Penembakan yang terjadi selama berjam-jam tampaknya menandai pertikaian ketika para militan mencari perlindungan dan polisi menunggu siang hari untuk mengidentifikasi dan bergerak menuju sasaran mereka.

Selama sekitar lima jam, baku tembak dan ledakan terjadi secara sporadis, sebelum jeda selama lebih dari satu jam berakhir dengan rentetan tembakan berkelanjutan dan ledakan besar yang menimbulkan kepulan asap hitam ke langit. Setelah baku tembak yang intens, suasana kembali tenang.

Keluaran SDY