SANAA: Serangan udara pimpinan Saudi terhadap gudang rudal di ibu kota Yaman yang dikuasai pemberontak hari ini memicu ledakan yang menyebabkan sedikitnya 18 orang tewas dan 300 lainnya luka-luka, meratakan rumah-rumah dan mengguncang lingkungan yang jauh.

Masih banyak lagi orang yang dikhawatirkan tewas pasca dua serangan yang melanda depo di kawasan Fajj Attan Sanaa yang diselimuti kepulan asap hitam tebal.

Petugas medis di empat rumah sakit di ibu kota mengatakan sedikitnya 18 warga sipil tewas dan sekitar 300 lainnya terluka.

Pangkalan di bukit tersebut adalah milik brigade rudal dari pasukan elit Garda Republik, yang tetap setia kepada mantan presiden Ali Abdullah Saleh yang dituduh memihak pemberontak Huthi dalam perjuangan mereka melawan pemerintah.

Menurut para saksi, kebakaran terjadi di pangkalan dan pompa bensin terdekat dan panas yang membakar bisa dirasakan dari kejauhan.

Pemberontak Syiah menguasai sebagian besar negara di Semenanjung Arab, termasuk Sanaa, dan melakukan pertempuran sengit dengan pasukan pro-pemerintah.

Sebuah koalisi negara-negara Arab Sunni yang dipimpin oleh Arab Saudi melancarkan kampanye udara terhadap pemberontak bulan lalu, dan berjanji untuk memulihkan otoritas Presiden Abedrabbo Mansour Hadi, yang melarikan diri ke Riyadh ketika milisi menyerbu bentengnya di selatan, Aden.

Riyadh menuduh Iran, negara utama Syiah, mendukung pemberontak dan khawatir rezim yang bersahabat dengan Teheran akan mengambil kendali negara di perbatasan selatannya.

Koalisi mengatakan mereka telah melakukan lebih dari 2.000 serangan sejak awal kampanye, mendapatkan kendali penuh atas wilayah udara Yaman dan menghancurkan infrastruktur pemberontak.

PBB mengatakan pertempuran dan serangan udara telah menyebabkan ratusan orang tewas dan ribuan lainnya terluka, dan terdapat kekhawatiran yang semakin besar akan terjadinya krisis kemanusiaan yang besar.

Seruan untuk melakukan perundingan perdamaian guna mengakhiri konflik semakin meningkat, namun pihak berwenang pada hari Senin menolak tawaran Iran untuk menengahi perundingan.

“Setiap upaya mediasi yang dilakukan Iran tidak dapat diterima karena Iran terlibat dalam masalah Yaman,” kata Menteri Luar Negeri Yaman Riyadh Yassin di sela-sela pertemuan ekonomi di Kuwait City.

“Pasukan Huthi dan Saleh harus mundur dari seluruh kota besar dan kecil di Yaman, termasuk Sanaa dan Aden, ke (benteng mereka di utara) Saada sebagai warga sipil, dan meletakkan senjata mereka,” kata Yassin.

“Setelah itu kita bisa membicarakan dialog dan solusi politik. Namun sekarang tidak ada ruang untuk negosiasi.”

uni togel