KATHMANDU: Dengan ditemukannya tujuh jenazah lagi, jumlah korban tewas akibat banjir dan tanah longsor yang melanda Nepal meningkat menjadi 105 orang hari ini sementara 130 lainnya masih hilang ketika pemerintah berjuang untuk membendung wabah kolera.

“Kami telah menemukan tujuh jenazah lagi dari distrik-distrik yang dilanda bencana ini dan jumlah korban tewas telah mencapai 105 orang,” kata seorang pejabat kementerian dalam negeri, seraya menambahkan bahwa 130 orang masih hilang dari lokasi bencana. Pekerja yang membawa paket obat-obatan diberangkatkan karena ada kekhawatiran akan penyebaran penyakit, tambahnya.

Korban banjir dan tanah longsor di Bardiya, Banke dan Kailali sudah mulai tertular penyakit dan petugas kesehatan khawatir jika tindakan yang tepat tidak diambil tepat waktu, hal ini dapat menyebabkan berjangkitnya kolera. Para korban di Holiya, Betahani dan Udharapur mengeluh diare, demam dan sakit mata, kata Ram Bahadur Malla di Kantor Kesehatan Masyarakat Distrik Banke.

“Mereka merawat 200 korban di Holiya dan Betahani,” kata Malla menurut Himalayan Times.

Menteri Dalam Negeri Bamdev Gautam, yang kemarin memeriksa distrik-distrik yang dilanda banjir, mengarahkan lembaga-lembaga pemerintah untuk mendirikan kamp sementara dan mengerahkan dokter dan perawat dari Rumah Sakit Bheri Zonal. kata laporan itu. “Kami mengirimkan paket makanan siap saji kepada masyarakat di daerah bencana dengan bantuan empat helikopter,” kata pejabat di Kementerian Dalam Negeri. Sebuah pusat manajemen bencana regional telah didirikan di Nepalgunj, kantor pusat regional di Nepal tengah, tambahnya.

Surkhet, Dang, Banke, Bardiya dan Jajarkot adalah distrik yang paling parah terkena bencana tersebut. Sebanyak 3.444 personel keamanan, termasuk tentara, telah dikerahkan untuk melakukan upaya penyelamatan dan bantuan. “Kami mengadopsi mekanisme pengelompokan untuk melaksanakan pekerjaan bantuan secara efektif dengan memobilisasi kantor PBB, Palang Merah, badan keamanan dan berbagai organisasi sukarelawan lokal,” kata Jhankanath Dhakal dari Pusat Operasi Darurat Nasional. “Hujan yang terus-menerus di daerah tersebut menghambat pelaksanaan kegiatan bantuan,” tambahnya.

Wakil Perdana Menteri Bam Dev Gautam terbang ke daerah tersebut kemarin dan memerintahkan pejabat setempat untuk menyediakan apa pun yang diperlukan untuk membantu para korban banjir. Di Bardiya, 7.000 orang mengungsi, diikuti oleh Banke, dimana 2.000 orang mengungsi, dan di Surkhet dan Kailali, masing-masing 1.700 dan 1.000 orang mengungsi.

Awal bulan ini, tanah longsor besar menyapu seluruh desa di timur Kathmandu, menewaskan 156 orang.

judi bola online