Lebih dari 100.000 orang telah menandatangani surat yang menyerukan hukuman mati bagi penjahat perang di Bangladesh, sebuah laporan media mengatakan pada hari Selasa.
Kampanye penandatanganan massal, yang dimulai pada 22 Februari, menuntut hukuman mati bagi penjahat perang. Orang-orang yang bekerja sama dengan pemerintah Pakistan selama gerakan kemerdekaan tahun 1971 disebut “penjahat perang” di Bangladesh.
Pada Senin malam, tanda tangan lebih dari satu lakh orang telah dikumpulkan, lapor dailystar.net.
Para pemuda telah melakukan protes di persimpangan Shahbagh yang dikenal sebagai Projonmo Chattar selama 22 hari terakhir.
Gerakan ini dimulai pada tanggal 5 Februari, tak lama setelah Asisten Sekretaris Jenderal partai Islam Jamaat-e-Islami Abdul Quader Mollah dijatuhi hukuman penjara seumur hidup karena pemerkosaan, pembunuhan dan genosida pada tahun 1971 selama perang pembebasan negara tersebut. Orang-orang menjadi marah ketika mereka melihat gambar Mollah tersenyum dan mengacungkan dua jari dalam tanda “V” saat ia digiring keluar dari lapangan.
Blogger dan Jaringan Aktivis Online memulai protes yang segera berubah menjadi gerakan massal.
Para pengunjuk rasa berencana mengadakan protes di luar Kementerian Dalam Negeri pada hari Selasa untuk menuntut penangkapan Mahmudur Rahman, penjabat editor harian Bangla Amar Desh.
Rahman telah didakwa karena menghasut militansi dan fanatisme serta menyebarkan informasi palsu untuk menciptakan anarki di seluruh negeri, kata sebuah laporan media.
Masyarakat dari berbagai kalangan mulai memadati penyeberangan Shahbagh sejak Selasa pagi.
Mereka meneriakkan slogan-slogan revolusioner.
Para pengunjuk rasa turun ke ibu kota pada hari Minggu untuk memprotes penutupan pemerintahan yang berlangsung selama satu hari yang diserukan oleh delapan partai Islam.
Bendera hitam dikibarkan pada tanggal 18 Februari untuk mengenang blogger Ahmed Rajib Haider, seorang aktivis gerakan Shahbagh yang sedang berlangsung, sebutan untuk gelombang protes saat ini, yang ditikam hingga tewas pada tanggal 15 Februari.
Pada tanggal 26 Maret 1971, masyarakat Pakistan Timur melancarkan kampanye militer melawan angkatan bersenjata Pakistan menyusul pembunuhan besar-besaran terhadap warga sipil yang menentang pemerintahan kelompok miskin oleh Islamabad.
Perang saudara menyebabkan perang India-Pakistan pada bulan Desember 1971, yang menyebabkan pecahnya Pakistan dan lahirnya Bangladesh.

Data HK Hari Ini